detik itu

kata orang jangan pernah meninggalkan pekerjaan yang bisa kau selesaikan hari ini. dan saya merasakan rasa itu sekarang .. pekerjaan semua menumpuk di satu waktu. permasalahannya bukan hanya deadline dan kesulitan kerja tapi sampai pada apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu. pada akhirnya tak ada satupun pekerjaan yang dapat saya lakukan hari itu, yang dikerjakan hanyalah mengatur jadwal untuk menyelesaikan pekerjaan itu satu demi satu.. dan menyertakan alasan mengapa saya harus mengerjakannya lebih dahulu.

kadang saya selalu ingin punya hidup yang sederhana saja.. mengerjakan sesuatu yang berulang dari waktu ke waktu ... seperti halnya sisipus yang selalu mengangkat batu ke atas bukit dan kemudian menjatuhkannya lagi.. itulah hidup sebenarnya.. butuh konsistensi dan selalu berulang. toh kehidupan ini cuma sementara.

lalu timbul pertanyaan lain dalam pikiran.. apa gunanya hidup. pikiran itu berhenti pada titik penghargaan. seperti halnya penghargaan .. kita tidak akan pernah subjektif untuk menilai betapa inginnya kita dihargai oleh orang lain.. akan tetapi penghargaan itu datang sendiri. banyak hal yang sudah saya saksikan dengan mata kepala saya bagaimana orang orang mengejar penghargaan itu.. tapi seperti dalam postingan saya sebelumnya.. saya tidak ingin apa apa .. yang saya inginkan hanyalah ketenangan.. tenang.. dimana saya dapat melihat matahari terbit dan terbenam sambil menikmati secangkir teh hangat dan menikmati sensasi uap panas air yang melarutkan gula dan teh dalam gelas. tenang TUHAN...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Lain

Berani Punya Cita-cita harus berani menderita

Bisakah kita mengontrol NAFSU?